Statistik yang meresahkan: hampir setengah dari game mobile gagal membuatnya masa lalu

SuperScale, sebuah perusahaan yang berbasis di London yang membantu game mobile tumbuh, baru -baru ini menerbitkan laporan berdasarkan wawancara dengan 500 pengembang game di Inggris dan AS. Ditemukan bahwa 43% aplikasi game seluler tidak berhasil melewati tahap pengembangan. Mari kita lihat.
Banyak game terjebak dalam tahap pengembangan
Fakta bahwa 43% game mobile tidak berhasil melewati tahap pengembangan menyoroti tingginya tingkat risiko dan ketidakpastian dalam pengembangan game. Mungkin juga menimbulkan kekhawatiran atas sebagian besar sumber daya yang diinvestasikan dalam penciptaan game akan sia -sia.
Laporan ini juga menemukan bahwa di antara game -game yang dirilis, 83% berhenti mendapatkan pembaruan dan layanan dalam waktu tiga tahun.
Siklus hidup permainan yang pendek adalah tantangan serius bagi pengembang yang sudah berjuang untuk mempertahankan relevansi dan profitabilitas di pasar game seluler yang sangat kompetitif.
Ini adalah situasi yang sulit bagi pengembang game. Banyak dari mereka lebih suka bekerja pada game baru daripada meningkatkan yang sudah ada. Namun, 62% dari game mereka yang paling menguntungkan bergantung pada pembaruan dan keterlibatan yang konstan dengan pemain.
– Iklan –
Jadi, meskipun pengembang ingin membuat game baru, itu mungkin tidak sebanding secara finansial, terutama ketika begitu banyak game gagal bahkan sebelum mereka diluncurkan.
Tantangan ekonomi
Laporan ini juga mengutip kesulitan ekonomi dan PHK pekerjaan di industri game tahun ini. Faktanya, 32% pengembang yang diwawancarai harus melepaskan karyawan, dan 40% harus mempekerjakan bantuan eksternal untuk tugas, terutama di studio permainan kartu hiperkasual dan yang dapat dikoleksi.
Hampir 25% pengembang hampir mati sepenuhnya pada tahun 2023.
Ivan Trancik, pendiri dan CEO Superscale, mengakui bahwa ini adalah masa -masa sulit bagi industri game. Dia menyebutkan tantangan seperti persaingan, kondisi ekonomi, dan perubahan seperti kebijakan ATT (Transparansi Pelacakan Aplikasi). Namun, ia juga melihat peluang bagi industri untuk meninjau kembali dan merevitalisasi konten game yang ada.
Laporan SuperScale juga memberikan wawasan tentang tren saat ini, bagaimana pengembang mengukur keberhasilan permainan mereka, dan cara mereka menghasilkan uang dari permainan mereka.
Kunci takeaways
- 43% game mobile menghadapi masa depan yang tidak pasti, meningkatkan kekhawatiran tentang pemborosan sumber daya dan risiko industri
- 83% dari game mobile yang dirilis berhenti menerima pembaruan dalam waktu tiga tahun, menimbulkan tantangan bagi profitabilitas berkelanjutan
- PHK, outsourcing, dan hampir 25% pengembang yang menghadapi shutdown menyoroti tantangan ekonomi dalam lanskap industri game game